Kawasaki Ninja siap menghadapi Standard emisi EURO ll
Ada empat teknologi andalan yang dikembangkan oleh Kawasaki Heavy Industry di Jepang sana, agar mesin 2 tak yang dihasilkan Kawasaki ramah lingkungan dan tentu saja memenuhi ketentuan dari standard emisi EURO II.
Teknologi pertama, yang dijagokan adalah Super KIPS. Super KIPS adalah teknologi yang selama ini sudah dikenal sebagai Kawasaki Integrated Powervalve System, sudah diterapkan pada NINJA-RR yang telah lama beredar di Indonesia. Super KIPS ini sebetulnya adalah suatu mekanisme klep yang mengontrol gas buang pada exhaust port. Super KIPS baru berfungsi membuka pada putaran/rpm tinggi, yang berfungsi terutama untuk menghasilkan tenaga (power) yang maksimal. Dengan adanya klep tersebut, pada waktu putaran mesin rendah, campuran sisa pembakaran - termasuk didalamnya unsur HC (yang pada mesin 2-tak biasa seyogyanya akan terbuang), pada Ninja RR dapat dicegah untuk keluar dengan mekanisme Super KIPS ini, sehingga kadar HC yang dihasilkan menjadi rendah dalam sisa gas buangnya.
Pada Ninja RR, fungsi dari KIS digantikan dengan alat yang lebih presisi dan digerakkan secara mekanis. (KIS berfungsi karena adanya perbedaan tekanan, jadi KIS adalah suatu perangkat yang bekerja secara fisika)
Bagian terpenting dari Super KIPS, adalah adanya klep (valve) yang difungsikan pada lubang pembuangan. Katup/klep ini berfungsi karena mekanisme tertentu di dalam mesin.
Katup ini berfungsi membuka pada kecepatan/RPM diatas 7000 hingga 8500.
Ringkasnya, Super KIPS adalah suatu sistem pemanfaatan katup yang mengatur penutupan dan pembukaan sebagian dari lubang pembuangan. Katup ini akan berfungsi membuka pada RPM tinggi, agar pembuangan gas sisa pembakaran dapat berlangsung lebih sempurna; sebaliknya katup ini akan berfungsi menutup pada RPM rendah untuk menghindarkan terbuangnya campuran bensin-udara yang baru masuk ke ruang bakar dari karter. LIHAT GAMBAR-GAMBAR DISEBELAH KANAN
Kiat teknologi kedua, yaitu dengan ditambahkan HSAS (High-performance Secondary Air System), yaitu suatu saluran udara bersih yang langsung disuntikkan ke ruangan (chamber) dimana gas buang dari ruang bakar bermuara. Pada akhir saluran udara ini ditempatkan mekanisme reed valve, yang hanya membuka pada saat tekanan dalam chamber rendah (berarti pada waktu putaran-mesin rendah). Pada saat tekanan dalam chamber tinggi (yaitu pada waktu putaran mesin tinggi) reed valve tertutup.
Singkat kata, Super KIPS dan HSAS bekerja bersama sebagai berikut:
Pada waktu klep Super KIPS berfungsi membuka (pada rpm tinggi), HSAS berfungsi menutup, sebaliknya` pada waktu putaran mesin rendah dimana klep Super KIPS berfungsi menutup, HSAS berfungsi membuka, dimana pada saat terbuka itulah udara segar masuk ke dalam exhaust chamber. Kegunaan utama HSAS adalah mempercepat reaksi oksidasi dalam catalic converter dengan cara menginduksi udara segar ke dalam campuran gas sisa pembakaran, serta membentuk campuran gas yang padat oksigen.
Kiat teknologi ketiga, adalah catalic converter. Yang unik dalam catalic converter yang dikembangkan oleh Kawasaki yang disebut sebagai "two stage catalyst", yaitu ditambahkannya precataliytic converter yang tujuannya adalah meningkatkan temperatur gas buang pada saat memasuki catalic converter utama, agar didapat pemurnian yang lebih sempurna (lihat gambar di atas). Selain itu logam yang digunakan pada unit catalic converternya adalah logam yang termasuk mulia yaitu Platinum dan Rhodium, yang dikenal mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam memurnikan gas CO (Karbon Monoksida=Carbon Monoxide) serta HC (Hidro Karbon=Hydro Carbon). Setelah melewati Catalic coverter, kedua gas beracun ini akan berubah bentuk menjadi gas Karbon Dioksida (CO2) dan air yang tidak beracun.